HOME

Jumat, 15 April 2011

Konsep Dasar TCP/IP

Apa itu TCP/IP ?
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan pada umumynya, dan Internet pada khususnya.
Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer untuk berhubungan antara satu dengan yang lain, biasanya berupa bentuk waktu, barisan, pemeriksaan error saat transmisi data.
Komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Sun-SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan langsung dengan komputer lain dibelahan dunia manapun yang juga terhubung dengan internet

Mengapa TCP/IP penting ?
Protokol ini menjadi sangat penting, karena TCP/IP merupakan protokol yang telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yang tersedia pada semua sistem berikut ini :
• Novel Netware.
• Mainframe IBM.
• Sistem digital VMS.
• Server Microsoft Windows NT
• Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD
• Personal komputer DOS.

Sejarah singkat TCP/IP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dengan organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  • Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yang dapat ditentukan untuk semua jaringan.
  • Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
  • Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada.
  • Mudah dikonfigurasikan.

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yang kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yang me-mungkinkan komunikasi antara lapisan jaringan dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yang disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yang ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yang dikembangkan ini, yang menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.
Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.
(*) CATATAN: Packet adalah unit informasi yang mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas (header) station pengirim dan penerima, informasi error-control, permintaan suatu layanan dalam lapisan jaringan, informasi bagaimana menangani permintaan dan sembarang data penting yang harus ditransfer.

Layanan-Layanan dari TCP/IP
Berikut ini adalah layanan "tradisional" yang dilakukan TCP/IP :

  1. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword.
  2. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.
  3. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
  4. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.
  5. Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yang banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yang menggunakan "prosedure remote call system", yang memungkinkan program untuk memanggil subroutine yang akan dijalankan di system komputer yang berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah "rsh" dan "rexec")
  6. Name servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet

Arsitektur TCP/IP
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendefinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI* (Open System Inter-connections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yang mana setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :
Peer process
| Application layer    |<----------------->| Application layer   |
| Presentation layer  |<----------------->| Presentation layer |
| Session layer          |<----------------->| Session layer         |
| Transport layer       |<----------------->| Transport layer      |
| Network layer         |<----------------->| Network layer        |
| Data link layer        |<----------------->| Data link layer       |
| Physical layer         |<----------------->| Physical layer        |


Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper lever protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebe-lumnya. Sebuah lapisan di pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data link diba-wahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah lapisan pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai "Peer process". Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat "interface" (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan". Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui "header". Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :
============================================
|Application layer                  |                                        |
|Presentation layer                | Application layer            |
|Session layer                        |                                        |
|====================== |====================|
|Transport layer                    | Transport layer/             |
|                                             | Host to host                   |
|=========================================== |
|Network layer                      | Network layer/                |
|                                             | internet layer                  |
|====================== |==================== |
|Data Link layer                     | Network access              |
|Physical layer                       |                                         |
|====================== |==================== |
Model OSI model internet
Keterangan keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut
a. Network Access

Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media. Dengan demikian lapisan ini bertanggung jawab menerima dan mengirim data dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol yang ada di layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dapat dimengerti oleh komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis

b. Internet layer/ network layer

Protokol yang berada di layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP (Addres Resolution Protocol), dan ICMP (Internet Control Message Protocol)
Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yang benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu.meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut "routing" dan peralatan yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :

  • "End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut "end system" (istilah OSI) atau "host" (istilah TCP/IP)
  • Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yang kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri yang tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir. Router kadang-kadang disebut "intermediate system" (istilah OSI) atau "gateway" (istilah TCP/IP).


Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP. IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet. ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :

  1. Pengalamatan
  2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan
  3. Pengiriman datagram pada antar jaringan

c. Transport layer /host to host

Layer ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Protokol tersebut adalah TCP dan UDP (User Datagram Protocol),. Disamping itu, salah satu tanggung jawab lapisan ini adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).
Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yang sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yang benar disebut “demultiplexing”. Tanggung jawab lapisan transport yang paling berat dalam hal pengirim-an pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :

a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan engan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yang kesalahannya terdeteksi.

b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut. Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampil-an jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yang lengkap, sedangkan reliable elivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yang dikirimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”.
Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yang bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yang handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi. Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yang besar.
UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yang tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk mengembalikan datagram yang hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yang hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.

c. Application layer
Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yang menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yang menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.
(*) Catatan:
- Token Ring merupakan teknologi LAN data link yang didefinisikan oleh IEEE 802.4 dimana sistem dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit khsusus yang digunakan bersama-sama) yang akan dilewarkan dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring.
- Komputer port adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (untuk koneksi modem).

Prinsip Kerja TCP dan IP
Seperti yang telah dikemukakan di atas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protokol (penghubung) antara satu komputer dengan yang lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yang berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email. Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yang mengirim email, siapa yang menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan "perantara" yang memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.
TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data (dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk me-nyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirim-kan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yang membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram.
IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet di dalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyam-paian datagram dan "tidak bertanggung jawab" jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yang dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP. Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP "hanya" mengirimkan data "tanpa" mengetahui mana data yang akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah "sumber dan tujuan" datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya.
Kata-kata Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yang digunakan jika kita hendak menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah unit dari data, yang tercakup dalam protokol.
ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yang bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul.

a. Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat dijangkau.
b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.
c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.
d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.
e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut
f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.

Format header protokol UDP,TCP,IP
UDP

UDP memberikan alternatif transport untuk proses yang tidak membutuhkan pengiriman yang handal. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, UDP merupakan protokol yang tidak handal, karena tidak menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yang sesuai untuk IP.Akibatnya, UDP adalah protokol sederhana yang berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Header UDP tidak mengandung banyak informasi, berikut bentuk headernya :
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Source Port + Destination Port +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Length + Checksum +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
- Source port, adalah port asal dimana system mengirimkan datagram.
- Destination port, adalah port tujuan pada host penerima.
- Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data.
- Checksum, bersifat optional yang berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak akan mengalami kerusakan (korup)

TCP
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yang handal dan bertanggung jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal dan berurutan. Untuk memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement (jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut
----------------------------------------------------------
TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram (untuk melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yang bisa ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya datagram yang bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yang terkecil darinya, untuk memudahkan).
---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut. Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yang terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor port (port number)” dan “nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk menjaga data dari banyaknya data yang lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yang mengirim file. TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk transfer file. Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber port (source port)” number untuk masing-masing jenis transfer.Yang perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yang dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan pada daerah “tujuan port (destination port)”. Tentu saja jika ada datagram yang kembali, maka source dan destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port tujuan menjadi source port.
Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing yang berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yang benar dan agar tidak ada datagram yang hilang. TCP tidak memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data dalam setiap datagram, datagram yang pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan eterusnya. Kemudian semua susunan oktet didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dengan “checksum”. Hasilnya kemudian diletakan ke header TCP. Yang perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini dilakukan di kedua komputer yang melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan oktet antara satu checksum dengan checksum yang lain tidak sama, maka sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi. Jadi inilah bentuk datagram tersebut:
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Source Port + Destination port +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Sequence number +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Acknowledenganment number +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Data + |U|A|P|R|S|F| +
+ offset+ Reserved|R|C|S|S|Y|I| Window +
+ + |G|K|H|T|N|N| +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Checksum | Urgent pointer +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ data anda ------ sampai 500 oktet berikut +
+ ------------ +
Jika kita misalkan TCP header sebagai “T”, maka seluruh file akan berbentuk sebagai berikut :
T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T----
Ada beberapa bagian dari header yang belum kita bahas. Biasanya bagian header ini terlibat sewaktu hubungan berlangsung.
- Seperti 'acknowledenganement number' misalnya, yang bertugas untuk menunggu jawaban apakah datagram yang dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak ada jawaban (acknowledenganement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan dikirim lagi.
- Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yang bisa singgah dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yang terlambat, karena akan menyebabkan hubungan menjadi lambat.
- Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yang mendesak. Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari nomor urutan pada segmen. Reser-ved selalu berisi nol. Dicadangkan untuk penggunaan mendatang.
- Control bit (samping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol bit :
a. URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.
b. ACK saat di set ruang acknowledenganement number memiliki arti.
c. PSH, memulai fungsi push.
d. RST, memaksa hubungan di reset.
e. SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka hubungan di buka.
f. FIN, hubungan tidak ada lagi.

IP
TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk mengirimkannya ke tujuan (tentu saja dengan cara mengirimkan IP alamat tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu hanya mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika IP melewati suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yang penting dari header ini adalah “source address” dan “Destination address”, “protocol number” dan “checksum”. “source address” adalah alamat asal datagram. “Destination address” adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi). “Protocol number” meminta IP tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP menggunakan TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yang dapat menggunakan IP, jadi kita harus memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut. Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang berbeda.
Berikut inilah tampilan header IP :
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ version + IHL + Type of Service + Total Length +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ identification + Flag + Fragment Offset +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Time to live + Protocol + Header Checksum +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Source Address +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ Destination Address +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+ TCP header, kemudian data ------- +
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Jika kita misalkan IP header sebagai “I”, maka file sekarang akan berbentuk :
IT---- IT---- IT---- IT----- IT----- IT----- IT----- IT----
Selanjutnya berikut ringkasan mengenai bagian header :
a. Total length, merupakan panjang keseluruhan datagram dalam oktet, termasuk header dan data IP.
b. Identification, digunakan untuk membantu proses penggabungan kembali pecahan-pecahan dari sebuah datagram.
c. Flag,berisi tiga kontrol flag.
d. bit 0, dicadangkan, harus 0.
    - Bit 1, tidak boleh pecah.
    - Bit 2, masih ada fragment lagi.
e. Fragment offset, menunjukan posisi fragment di dalam datagram.
f. Time to live, menunjukan batas waktu maksimal bagi sebuah datagram untuk berada pada jaringan.
g. Option

Kamis, 14 April 2011

Subneting

Penggubahan netmask untuk mempercepat jalur data
Jika anda mempunyai komputer sebanyak 30 PC dan anda merencanakan menggunakan net id 192.168.1.0 maka nomor ip yang digunakan misalnya 192.168.1.1 s/d 192.168.1.30 , sedangkan kita ingat bahwa peluang dari network id 192.168.1.0 bukan hanya berakhir sampai di 192.168.1.30 tetapi sampai 192.168.1.254 sehingga secara software ini akan memperlambat jalur data (pada jaringan kecil 14 hal ini tidak terlu berpengaruh), untuk itu perlu dibatasi secara tepat sehingga kemubaziran dapat minimalkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah netmask dengan langkah berikut:
-----------------------------------------
| jumlah komputer = ( 2 ^ N ) – 2 |
-----------------------------------------
dimana N adalah jumlah bit yang tersisa.
-------------------------------------------------
penjelasan: |
bit bagian terpakai--|--bit bagian tersisa |
------------------------------------------------
30 = ( 2 ^ N ) – 2
2 ^ N = 32
N = 5
Jika N tidak menghasilkan angka bulat gunakan angka yang mendekati tetapi tidak boleh lebih kecil. Dengan demikian jumlah bit yang tersisa adalah 5 dan tentunya jumlah bit yang terpakai adalah 3 (karena jumlah bit hanya sampai 8). Jumlah bit yang terpakai tersebutlah yang menentukan berapa netmask yang digunakan untuk 30 komputer.
bit yang terpakai | bit yang tersisa
________________|_________________
111 | 0000
128 + 64 + 32 = 224 (lihat tabel biner-desimal)
maka netmask yang digunakan dalam kasus ini adalah:
255.255.255.224
Membuat subnet dalam sebuah network dengan alasan menjaga trafik atau kekurangan network ID
Andaikan saja anda memepunyai 200 PC yang akan digunakan untuk sebuah kantor besar dan anda diberi network id = 192.168.1.0, dengan sangat mudah dapat membuat ip dari 192.168.1.1 sampai 192.168.1.200, Tetapi hal ini akan membuat alur data anda menjadi sibuk dan tentunya akan memperlambat laju data. Untuk itu ada cara untuk memisahkan beberapa komputer tersebut yang kita sebut subnet, yang mana antara
subnet tidak dapat berhubungan secara langsung, untuk dapat menghubungi antar subnet kita memerlukan perangkat keras tambahan berupa sebuah PC Router atau Router. Menentukan berapa bagian yang akan anda pisahkan adalah langkah awal, misalnya anda akan memisahakan komputer yang banyak tersebut kedalam 15 bagian atau kita sebut saja 15 subnet.
-----------------------------------------------------------------------
Mentukan jumlah max komputer per subnet = (2 ^ N) -2,
ket :
N = bit yang tersisa
-------------------------------------------------------------------------
Jumlah subnet = 2 ^ n
ket :
n = bit yang terpakai
------------------------------------------------------------------------
Jumlah subnet = 2 ^ n 15 = 2 ^ n n =4
Dengan demikian kita dapat mengetahui N dari hasil n, yakni ada 4 bit yang tersisa.
host per subnet = (2 ^ n) -2
= (2 ^ 4) -2
= 14
Sehingga kita hanya boleh menaruh setiap divisi sebanyak 14 PC (jika 15 divisi yang anda inginkan). Untuk mengetahui berapa subnet, range alamat IP dan roadcast dapat diketahui dari hasil bit yang terpakai (n) Berikut adalah kombinasi 4 digit (nol dan satu) yang terpakai:
1 0000
2 0001
3 0010
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1101
12 1111
13 1011
14 1110
15 0011
langkah selanjutnya adalah mencari berapa nomor subnet,broadcast dari setiap kombinasi tersebut. Kita akan mengambil contoh pada kombinasi yang ke-14:
1110|0000 s/d 1110|1111
atau
224 s/d 239
Sesuai persolan di atas, maka ip yang digunakan pada kombinasi ke-14 ini adalah :
192.168.1.224 s/d 192.168.239, dimana yang menjadi
subnet : 192.168.1.224
broadcast : 192.168.1.239
range IP : 192.168.1.225 s/d 192.168.238
subnet, broadcast dan range yang barusan kita selesaikan adalah untuk kombinasi yang ke-14, yang harus anda selesaikan adalah semua kombinasi tersebut untuk mendapatkan semua penomoran ip untuk 15 divisi yang anda inginkan.
Implementasi Subneting pada Jaringan
Pada materi penamaan IP address kita telah mengenal subnet atau netmask. Subnet di sini agak berbeda dengan pemahaman kita sebelumnya yang mendefenisikan subneting adalah identitas kelas.
Untuk memberikan penamaan subnet pada sistem windows dilakukan pada kotak dialog pemberian nama alamat IP (lihat materi sub bab 3.2 dan lihat pula gambarnya). Pada kotak dialog tersebut, ubah subnet mask dengan subnet yang anda dapatkan melalui perhitungan pada pembahasan bab 6. Selanjutnya pilih OK dan seterusnya.
Pada sistem linux penamaan subnet dapat dilakukan dengan perintah berikut:
# ifconfig eth0 192.168.1.254 netmask 192.168.1.224 up
Silahkan membaca kembali sub bab 3.1 untuk konfigurasi yang lebih baik dan sesui standar umum.

Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisidengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurvaterbuka (denganterminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi,penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologitelegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan lasermenjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringankomputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakankabel coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik).

Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan

Jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringantersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabeldan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah network (. Sebenarnyaada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering didengar pada umumnyaberkisar pada 3 bentuk (topology) jaringan komputer, yaitu

Ring Topology

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data sertatrafficdisalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas inimemanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan

twisted pair).

clip_image001

Linear Bus Topology

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masapenggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (denganterminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnyabisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabelcoaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benarmatching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akanmerusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjaditerhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakanpada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologistaruntuk menghubungkan denganclient ataunode).

Star Topology

clip_image002

Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untukmenambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Selain itu,permasalahan panjang kabel yang harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yangpenting lagi. Pokoknya asal ada hub (yang masih beres tentunya) maka bisa terhubunglahbeberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah. Dengan berbekalcrimtool,kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah membuat sebuahsistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect) maupunkarena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan. Paparanketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya bahwa sebuah jaringanbisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas. Misalnya saja ada yangmenyebut tree topology, dimana sebenarnya topologi ini merupakan gabungan ataukombinasi dari ketiga topologi yang ada.

Tree Topology

clip_image003

Nampak pada diagram di atas,backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkanuntuk menghubungkanclient ataunode memanfaatkan star topology. Jadi bukanlahmenjadi suatu hal yang tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologijaringan dengan topologi jaringan yang lain.

contoh topologi pada JUITA (Jaringan Universitas Indonesia TerpAdu)

Seperti nampak pada gambar di atas, JUITA (Jaringan Universitas IndonesiaTerpAdu) memanfaatkan beberapatopology. Untukbackbone di kampus UI Depok,JUITA dibangun di atas FDDI Ring 100Mbps. Untuk menghubungkan keclient, adamesin ES/1 yang digunakan untukrouter. Karena kondisi di lapangan (disebabkanbatasan maksimum panjang kabel), tidak semua mesin ES/1 terhubung langsung ke FDDIRing, namun ada yang memanfaatkan mesin ES/1 lainnya untuk terhubung kebackbone.Dari masing-masing mesin ES/1 ini kemudian dihubungkan menggunakan star topologyke masing-masing gedung. Namun dari sambungan masing-masing star topology ini,sebenarnya memanfaatkanbus-lineartopology. Dengan memanfaatkan kabel FiberOpticsebagai sarana koneksi, dari mesin ES/1 ditarik beberapa buah kabel. Dari kabel-kabeltersebut, ada yang berfungsi untuk kabel utama, namun ada juga yang digunakan untukkabel cadangan. Kabel-kabel tersebut kemudian dihubungkan ke hub utama(menggunakan converter FO). Dari hub utama, untuk menghubungkan dengan gedung

lain (yang melewati outdoor space), digunakanlah kabel FO. Jadi hubungan dari mesinES/1 ke hub ke gedung lain dilewatkan adapter di main hub. Jika masih ada gedung lain,maka digunakan juga fiberoptic, dengan sumber koneksi dari gedung terdekat. Darimasing-masing HUB utama ini, kemudian dihubungkan ke hub lainnya denganmemanfaatkan star topology. Alasan utama pemilihan kabel fiberoptic untuk outdoor space adalah dalam rangka mengurangi efek dari serangan petir. Sebab wilayah UI Depok sangat rawan terhadap serangan petir. Sehingga diharapkan, kabel-kabel yang berada di outdoor space tidak terganggu oleh adanya serangan petir

Protokol TCP/IP

Jaringan Komputer Menggunakan Protokol TCP/IP

Prinsip kerja jaringan protokol TCP/IP dijelaskan secara garis besar. Beberapa aplikasi yang umum digunakan pada jaringan komputer TCP/IP akan diketengahkan. Kemungkinan mengembangkan Wide Area Network (WAN) menggunakan protokol TCP/IP di Indonesia juga akan diterangkan. Sebagai contoh, pengalaman penulis menjalankan PC di amatir radio yang terkait ke jaringan AMPRNet - InterNet menggunakan TCP/IP di Canada akan dijelaskan.

Pendahuluan.

Banyak protokol komunikasi komputer telah dikembangkan untuk membentuk jaringan komputer. Kompetisi antar perusahaan komputer seperti DEC, IBM dll. menelurkan berbagai standart jaringan komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan terutama jika akan dilakukan interkoneksi antar berbagai jenis komputer dalam wilayah yang luas.

Sekitar tahun 70-an Department of Defence (DoD) di Amerika Serikat memelopori pengembangan protokol jaringan komputer yang sama sekali tidak terikat pada jenis komputer maupun media komunikasi yang digunakan. Protokol yang dikembangkan diberi nama InterNet Protocol (pada network layer) [1] dan Transmission Control Protocol (pada transport layer) [2] atau disingkat TCP/IP. Berbagai protokol tambahan kemudian dikembangkan untuk mengatasi berbagai masalah dalam jaringan TCP/IP. Jaringan komputer menggunakan TCP/IP kini lebih dikenal sebagai jaringan InterNet. Tampak bahwa jaringan InterNet berkembang dari kebutuhan dan implementasi di medan sehingga jaringan komputer ini terus disempurnakan. Saat ini TCP/IP merupakan standard pada sistem operasi UNIX dengan disertakan socket library untuk programmer di UNIX mengakes langsung ke TCP socket. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secara cuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet.

Selain TCP/IP sebetulnya keluarga protokol yang dikembangkan oleh OSI/ISO seperti X.25/X.75/X.400 juga mulai digunakan oleh beberapa institusi. Sayang segala informasi tentang protokol ini harus dibeli oleh kita ke ISO. Hal ini menyebabkan perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringan komputer. Dalam artikel ini akan dijelaskan prinsip kerja TCP/IP.

Lapisan protokol di jaringan komputer.

Secara umum lapisan protokol dalam jaringan komputer dapat dibagi atas tujuh lapisan. Lapisan ini dapat dilihat pada gambar 1. Dari lapisan terbawah hingga tertinggi dikenal physical layer, link layer, network layer, transport layer, session layer, presentation layer dan application layer. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi masing-masing dan tidak tergantung antara satu dengan lainnya.

Dari ketujuh lapisan ini hanya physical layer yang merupakan perangkat keras selebihnya merupakan perangkat lunak. physical layer merupakan media penghubung untuk mengirimkan informasi digital dari satu komputer ke komputer lainnya yang secara fisik dapat kita lihat. Berbagai bentuk perangkat keras telah dikembangkan untuk keperluan ini. Satu diantaranya yang cukup banyak digunakan untuk keperluan jaringan komputer lokal (LAN) di Indonesia adalah ARCnet yang banyak digunakan menggunakan perangkat lunak Novell. Untuk keperluan Wide Area Network (WAN) dapat kita dapat menyambungkan berbagai LAN ini menggunakan media radio atau telepon menjadi satu kesatuan.

Untuk mengatur hubungan antara dua buah komputer melalui physical layer yang ada digunakan protokol link layer. Pada jaringan paket radio di amatir digunakan link layer AX.25 (Amatir X.25) yang merupakan turunan CCITT X.25 yang juga digunakan pada Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) oleh PT. INDOSAT dan Perumtel. Dalam artikel terdahulu dijelaskan tentang <xysical layer dan link layer yang dipergunakan pada Wide Area Network (WAN) menggunakan teknologi amatir paket radio.

IEEE sebuah organisasi profesi untuk teknik elektro telah mengembangkan beberapa standart protokol physical layer dan link layer untuk LAN. Berdasarkan rekomendasi IEEE pada LAN yang menggunakan ARCnet (IEEE 802.3) atau Ethernet (IEEE 802.3) digunakan link layer (IEEE 802.2). Pada LAN Token Ring digunakan physical layer (IEEE 802.5). Bentuk lain dari LAN yang kurang dikenal adalah Token Bus (IEEE 802.4). Untuk LAN berkecepatan tinggi juga telah dikembangkan sebuah standart yang diturunkan dari IEEE 802.3 yang kemudian dikenal sebagai Fiber Data Distributed Interface (FDDI).

Artikel ini akan memfokuskan pembahasan pada lapisan protokol network layer dan transport layer. Sebetulnya ada beberapa keluarga protokol lainnya dalam TCP/IP. Tampak pada gambar 2 pada network layer selain IP dikenal juga ICMP (InterNet Control Message Protocol) [3], ARP (Address Resolution Protocol) [4] dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol). Pada transport layer digunakan UDP (User Datagram Protocol) [5] selain TCP. Untuk sementara pembahasan akan dibatasi pada prinsip kerja protokol IP damn TCP. Hal ini karena TCP/IP merupakan protokol yang paling sering digunakan dalam operasi jaringan, protokol lainnya merupakan pelengkap yang membantu jaringan ini bekerja. Perlu dicatat bahwa pada jaringan komputer menggunakan TCP/IP umumnya tiga lapisan teratas dilakukan oleh sistem operasi dari komputer yang digunakan. Khususnya untuk komputer yang menggunakan UNIX telah tersedia library untuk network programming sehingga kita dapat mengembangkan program sendiri dengan mengakses langsung ke soket-soket TCP yang tersedia. Mungkin dilain kesempatan akan dijelaskan lebih lanjut mengenai cara pemprograman soket TCP di UNIX yang dapat diakses menggunakan bahasa C.

Prinsip kerja InterNet Protokol (IP).

Fungsi dari InterNet Protokol secara sederhana dapat diterangkan seperti cara kerja kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat kita masukan ke kotak pos akan diambil oleh petugas pos dan kemudian akan dikirim melalui route yang random, tanpa si pengirim maupun si penerima surat mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan dua surat yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama, belum tentu akan sampai bersamaan karena mungkin surat yang satu akan mengambil route yang berbeda dengan surat yang lain. Di samping itu, tidak ada jaminan bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali jika kita mengirimkannya menggunakan surat tercatat.

Prinsip di atas digunakan oleh InterNet Protokol, "surat" diatas dikenal dengan sebutan datagram. InterNet protokol (IP) berfungsi menyampaikan datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa tergantung pada media kompunikasi yang digunakan. Data transport layer dipotong menjadi datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram dilepas dalam jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis rute yang harus ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai transmisi connectionless. Dengan kata lain, komputer pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui apakah datagram akan sampai atau tidak.

Untuk membantu mencapai komputer tujuan, setiap komputer dalam jaringan TCP/IP harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk setiap komputer, tetapi tidak menjadi halangan bila sebuah komputer mempunyai beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte data yang mempunyai nilai dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx] (xx mempunyai nilai dari 0-255).

Pada header InterNet Protokol selain IP address dari komputer tujuan dan komputer pengirim datagram juga terdapat beberapa informasi lainnya. Informasi ini mencakup jenis dari protokol transport layer yang ditumpangkan diatas IP. Tampak pada gambar 2 ada dua jenis protokol pada transport layer yaitu TCP dan UDP. Informasi penting lainnya adalah Time-To-Live (TTL) yang menentukan berapa lama IP dapat hidup didalam jaringan. Nilai TTL akan dikurangi satu jika IP melalui sebuah komputer. Hal ini penting artinya terutama karena IP dilepas di jaringan komputer. Jika karena satu dan lain hal IP tidak berhasil menemukan alamat tujuan maka dengan adanya TTL IP akan mati dengan sendirinya pada saat TTL bernilai nol. Disamping itu juga tiap IP yang dikirimkan diberikan identifikasi sehingga bersama-sama dengan IP address komputer pengirim data dan komputer tujuan, tiap IP dalam jaringan adalah unik.

Khususnya untuk pemakai jaringan komputer hal yang terpenting untuk dipahami secara benar-benar adalah konsep IP address. Lembaga yang mengatur IP address adalah Network Information Center (NIC) di Department of Defence di US yang beralamat di hostmaster@nic.ddn.mil. Pengaturan IP address penting, terutama pada saat mengatur routing secara otomatis. Sebagai contoh jaringan komputer di amatir radio mempunyai IP address kelas yang mempunyai address [44.xx.xx.xx]. Khusus untuk amatir radio di Indonesia IP address yang digunakan adalah [44.132.xx.xx]. Sedangkan penulis di Canada mempunyai IP address [44.135.84.22]. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa IP address di amatir radio sifatnya geografis. Dari IP address penulis dapat dibaca bahwa mesin penulis berada di network 44 di InterNet yang dikenal sabagai AMPRNet (ampr.org). 135 menandakan bahwa penulis berada di Canada. 84 memberitahukan bahwa penulis berada di kota Waterloo di propinsi Ontario, sedang 22 adalah nomor mesin penulis. Dengan konsep IP address, route perjalanan IP dalam jaringan komputer dapat dilakukan secara otomatis. Sebagai contoh, jika sebuah komputer di InterNet akan mengirimkan IP ke [44.135.84.22], pertama-tama IP yang dilepas di network akan berusaha mencari jalan ke network 44.135.84, setelah mesin yang mengubungkan network 44.135.84 tercapai IP tersebut akan mencoba menghubungi mesin 22 di network tersebut. Kesemuanya ini dilakukan secara otomatis oleh program.

Tentunya sukar bagi manusia untuk mengingat sedemikian banyak IP address. Untuk memudahkan, dikembangkan Domain Name System (DNS). Sebagai contoh mesin penulis di AMPRNet dengan IP address [44.135.84.22], penulis beri nama (hostname) ve3.yc1dav.ampr.org. Terlihat bahwa hostname yang digunakan penulis sangat spesifik dan sangat memudahkan untuk mengetahui bahwa penulis berada di AMPRNet dari kata ampr.org. Mesin tersebut berada di Kanada dan propinsi Ontario dari ve3 sedang yc1dav adalah penulis sendiri. Contoh lain dari DNS adalah sun1.vlsi.waterloo.edu yang merupakan sebuah Sun SPARC workstation (sun1) di kelompok peneliti VLSI di University of Waterloo, Kanada (waterloo.edu) tempat penulis bekerja dan belajar. Perlu dicatat bahwa saat ini NIC belum memberikan domain untuk Indonesia. Mudah-mudahan dengan berkembangnya jaringan komputer TCP/IP di Indonesia ada saatnya dimana kita di Indonesia perlu meminta domain tersendiri untuk Indonesia.

Prinsip kerja Transmission Control Protocol (TCP).

Berbeda dengan InterNet Protokol (IP), TCP mempunyai prinsip kerja seperti "virtual circuit" pada jaringan telepon. TCP lebih mementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data antara dua komputer dalam jaringan. TCP tidak perduli dengan apa-apa yang dikerjakan oleh IP, yang penting adalah hubungan komunikasi antara dua komputer berjalan dengan baik. Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara membuka hubungan komunikasi, jenis aplikasi apa yang akan dilakukan dalam komunikasi tersebut (misalnya mengirim e-mail, transfer file dsb.) Di samping itu, juga mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data. TCP mengatur seluruh proses koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam sebuah jaringan komputer.

Berbeda dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada TCP mekanisme hubungan adalah connection oriented. Dalam hal ini, hubungan secara logik akan dibangun oleh TCP antara satu komputer dengan komputer yang lain. Dalam waktu yang ditentukan komputer yang sedang berhubungan harus mengirimkan data atau acknowledge agar hubungan tetap berlangsung. Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka dapat diasumsikan bahwa komputer yang sedang berhubungan dengan kita mengalami gangguan dan hubungan secara logik dapat diputus.

TCP mengatur multiplexing dari data yang dikirim/diterima oleh sebuah komputer. Adanya identifikasi pada TCP header memungkinkan multiplexing dilakukan. Hal ini memungkinkan sebuah komputer melakukan beberapa hubungan TCP secara logik. Bentuk hubungan adalah full duplex, hal ini memungkinkan dua buah komputer saling berbicara dalam waktu bersamaan tanpa harus bergantian menggunakan kanal komunikasi. Untuk mengatasi saturasi (congestion) pada kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi informasi tentang flow control.

Hal yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah port number. Port number menentukan servis yang dilakukan oleh program aplikasi diatas TCP. Nomor-nomor ini telah ditentukan oleh Network Information Center dalam Request For Comment (RFC) 1010 [10]. Sebagai contoh untuk aplikasi File Transfer Protokol (FTP) diatas transport layer TCP digunakan port number 20 dan masih banyak lagi.

Prinsip kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server. Server adalah program pada komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen) port number yang telah ditentukan pada TCP. Sedang client adalah program yang secara aktif akan membuka hubungan TCP ke komputer server untuk meminta servis yang dibutuhkan.

State diagram kerja TCP diperlihatkan pada gambar 3. Pada state diagram gambar 3, client akan secara aktif membuka hubungan (active open) dengan mengirimkan sinyal SYN (state SYN SENT) ke komputer server tujuan. Jika server menerima sinyal SYN maka server yang saat itu berada pada state LISTEN akan mengirimkan sinyal SYN dan ke dua komputer (client & server) akan ke state ESTAB. Jika tidak ada tanggapan dari komputer yang dituju, maka program akan kembali pada state CLOSE. Setelah servis yang dilakukan telah selesai maka salah client akan mengirimkan sinyal FIN dan komputer client akan berada pada state FIN WAIT sampai sinyal FIN dari server diterima. Pada saat menerima sinyal FIN, server akan ke state CLOSE WAIT hingga hubungan diputus. Akhirnya kedua komputer akan kembali pada state CLOSE.

Beberapa contoh aplikasi jaringan InterNet.

Banyak aplikasi yang mungkin dilakukan menggunakan keluarga protokol TCP/IP. Aplikasi yang umum dilakukan adalah pengiriman berita secara elektronik yang dikenal sebagai elektronik mail (e-mail). Untuk ini dikembangkan sebuah protokol Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) [6]. Protokol ini mengatur tata cara mengirimkan berita dari seorang user di sebuah komputer ke komputer lain menggunakan alamat yang unik. Sebagai contoh, alamat e-mail penulis di AMPRNet adalah:

yc1dav@ve3.yc1dav.ampr.org

yang berarti bahwa penulis yc1dav berada di (at, @) mesin ve3.yc1dav.ampr.org. Tentunya pada saat pengiriman berita, IP akan melakukan konversi dari hostname ve3.yc1dav.ampr.org ke IP address penulis [44.135.84.22] untuk kemudian mengirimkan informasi SMTP yang dimasukan dalam protokol TCP.

Aplikasi lainnya adalah remote login ke komputer yang berjauhan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas Telnet [7] yang dijalankan diatas transport layer TCP. Untuk melakukan file transfer digunakan File Transfer Protocol (FTP) [8] yang juga dijalankan diatas TCP. Dengan semakin rumitnya jaringan maka manajemen jaringan menjadi penting artinya. Saat ini dikembangkan protokol yang khusus untuk digunakan mengatur jaringan dengan nama Simple Network Management Protocol (SNMP) [9]. Masih banyak lagi aplikasi yang dijalankan di atas TCP, seperti NNTP, RSPF dsb. Masing-masing aplikasi mempunyai nomor port TCP yang unik.

Satu hal yang cukup menarik dengan digunakannya protokol TCP/IP adalah kemungkinan untuk menyambungkan beberapa jaringan komputer yang menggunakan media komunikasi berbeda. Dengan kata lain, komputer yang terhubung pada jaringan yang menggunakan ARCnet, Ethernet, Token Ring, SKDP, amatir paket radio dll. dapat berbicara satu dengan lainnya tanpa saling mengetahui bahwa media komunikasi yang digunakan secara fisik berbeda. Hal ini memungkinkan dengan mudah membentuk Wide Area Network di Indonesia. Saat ini UNINET yang dipelopori oleh rekan-rekan dari PUSILKOM-UI terasa tersendat-sendat terutama karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk komunikasi. Di samping itu, protokol yang digunakan dalam jaringan UNINET saat ini adalah UUCP yang pada dasarnya merupakan protokol yang sangat sederhana. Hal ini tidak memungkinkan UNINET untuk melakukan hal-hal yang hanya mungkin dilakukan oleh TCP/IP seperti manajemen network secara otomatis menggunakan SNMP dan hubungan connectionless seperti yang dilakukan menggunakan IP.

Untuk lebih memperjelas, ada baiknya penulis ketengahkan contoh nyata yang penulis lakukan di jaringan amatir packet radio (AMPRNet) di Canada. Secara garis besar topologi jaringan komputer amatir packet radio di Waterloo terlihat pada gambar 4. Saat ini jaringan AMPRNet di Waterloo bekerja pada Frekuensi 145.09MHz pada kecepatan 1200bps. Kami merencanakan untuk meng-up grade jaringan TCP/IP yang ada ke kecepatan 9600bps. Pada gambar dituliskan beberapa mesin milik teman-teman penulis seperti at.ve3euk.ampr.org dan home.ve3rks.ampr.org.

Disini kami mempunyai sebuah gateway at.ve3uow.ampr.org milik University of Waterloo - Amateur Radio Club (UoW ARC), dimana penulis juga anggotanya, gateway ini menghubungkan jaringan AMPRNet dengan jaringan LAN PC Token Ring di University of Waterloo. Melalui gateway yang ada di jaringan Token Ring, IP yang dikirim oleh mesin di AMPRNet dapat berhubungan dengan mesin-mesin Unix yang ada di jaringan EtherNet di UoW maupun dengan mesin-mesin lain di InterNet. Tidak banyak gateway antara AMPRNet dan InterNet yang beroperasi di dunia saat ini. Hal ini dapat dilihat pada artikel penulis terdahulu tentang pengalaman penulis bekerja di jaringan amatir packet radio di luar negeri.

Di AMPRNet Waterloo kami menggunakan sunee.waterloo.edu dan watserv1.waterloo.edu sebagai domain name server (DNS). Dengan kata lain, dengan menggunakan protokol UDP/IP mesin-mesin AMPRNet di Waterloo jika akan berhubungan dengan mesin lain di AMPRNet atau InterNet yang hostnamenya diketahui dapat menanyakan IP address mesin yang dituju tersebut ke DNS. Semua ini dilakukan secara otomatis tanpa perlu operator mesin mengetahui proses terjadi.

Dengan adanya teknologi amatir paket radio di dunia amatir radio. Kemungkinan mengembangkan WAN dengan biaya murah di Indonesia menjadi mungkin. UNINET tidak mungkin menggunakan AMPRNet karena amatir paket radio tidak mengenal UUCP. Kalaupun dipaksakan amatir radio harus mengembangkan perangkat lunak yang dibutuhkan dari awal. Penggunaan TCP/IP akan memudahkan internetwoking dengan berbagai network seperti AMPRNet yang pada akhirnya membuka kemungkinan pengembangan WAN biaya mudah, tetapi dengan fasilitas yang jauh lebih baik daripada UUCP.

Penutup

Prinsip kerja secara umum jaringan komputer menggunakan keluarga protokol TCP/IP telah diterangkan secara garis besar. Beberapa contoh penggunaan dan kemungkinan untuk membentuk WAN menggunakan TCP/IP telah dijelaskan. Beberapa artikel / buku yang mungkin dapat memberikan informasi yang cukup mendalam tentang prinsip kerja jaringan menggunakan TCP/IP dapat diperoleh pada RFC 1122 [12] dan RFC 1123 [13]. Copy dari RFC dapat diperoleh dari Network Information Center (NIC) yang beralamat di :

DDN Network Information Center

SRI International

333 Ravenswood Avenue

Menlo Park, CA 94025

U.S.A.

telp: 800-235-3155

Bagi kami yang berada diluar negeri, copy RFC dapat kami peroleh secara cuma-cuma dengan melakukan FTP ke NIC.DDN.MIL. Beberapa copy dari RFC dalam bentuk file yang dikompress dalam disket telah penulis kirim ke Indonesia. Saat ini file-file dalam disket berisi RFC tentang jaringan TCP/IP, program KA9Q TCP/IP beserta source code yang penulis gunakan untuk bekerja di jaringan AMPRNet, kemungkinan besar bisa diperoleh dari Dr. Kusmayanto Kadiman (ketua PIKSI-ITB), Ir. A. Mas'ud (PAU Mikroelektronika ITB), Dr. S. Nasserie (Jurusan Teknik Elektro ITB), redaksi majalah Elektron dan ITB Amatir Radio Club. Penulis berharap artikel ini dapat memberikan gambaran secara umum tentang jaringan komputer TCP/IP dan kemungkinan pengembangannya di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

[1] J. Postel, "RFC 791: Internet Protocol (IP)," InterNet Network Working Group, September 1981.

[2] J. Postel, "RFC 793: Transmission Control Protocol," InterNet Network Working Group, September 1981.

[3] J. Postel, "RFC 792: Internet Control Message Protocol," InterNet Network Working Group, September 1981.

[4] D.C. Plummer, "RFC 826: An Ethernet Address Resolution Protocol," InterNet Network Working Group, November 1982.

[5] J. Postel, "RFC 768: User Datagram Protocol," InterNet Network Working Group, Agustus 1980.

[6] J. Postel, "RFC 821: Simple Mail Transfer Protocol," InterNet Network Working Group, Agustus 1982.

[7] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 854: Telnet Protocol Specification," InterNet Network Working Group, May 1983.

[8] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 959: File Transfer Protocol (FTP)," InterNet Network Working Group, October 1985.

[9] J. Case, M. Fedor, M. Schoffstall dan C. Davin, "RFC 1098: A Simple Network Management Protocol," InterNet Network Working Group, April 1989.

[10] J. Reynolds dan J. Postel, "RFC 1010: Assigned Numbers," InterNet Network Working Group, May 1987.

[12] R. Braden, "RFC 1122: Requirements for InterNet Hosts - Communication Layers,", InterNet Network Working Group, October 1989.

[13] R. Barden, "RFC 1123: Requirements for InterNet Hosts - Application and Support," InterNet Network Working Group, October 1989.

KETERANGAN GAMBAR

Gambar 1 Tujuh lapisan protokol yang digunakan dalam jaringan komputer sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh OSI/ISO.

Gambar 2 Keluarga protokol dalam jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. Tampak bahwa selain TCP/IP juga digunakan beberapa protokol tambahan. Perlu dicatat bahwa protokol yang ditampilkan diatas hanya sebagian saja dari seluruh protokol yang dikenal.

Gambar 3 State diagram secara sederhana dari Transmission Control Protocol (TCP). Prinsip client-server digunakan dalam interaksi dua buah komputer menggunakan TCP.

Gambar 4 Contoh topologi jaringan AMPRNet di Waterloo, Canada yang terkait melalui at.ve3uow.ampr.org ke jaringan PC Token Ring yang kemudian melalui jaringan EtherNet dan mesin watmath.waterloo.edu terkait ke jaringan komputer InterNet.

 

clip_image004[7]

clip_image002[6]

clip_image006[6]

Penghitungan Subneting

image

Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Untitled

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Untitled21

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:

Untitled2

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah:

Untitled2

kita coba satu soal untuk Class B dengan network address 172.16.0.0/18.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Untitled2

Masih bingung? Ok kita coba satu lagi untuk Class B.Bagaimana dengan network address 172.16.0.0/25.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:

  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Untitled2

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan 

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.

Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:

  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Untitled2

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya 

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2

Apa itu Topologi Jaringan?????

Topologi jaringan komputer adalah bentuk perancangan baik secara fisik maupun secara logik yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer. Ada 3 topologi dasar jaringan komputer, yaitu sbb. 1. Linear Bus PC1 PC2 PC3 PC4 I I I I Server=================== backbone== I I I I PC5 PC6 PC7 PC8 Pada topologi linear bus semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang berbentuk garis lurus (linear). Sehingga, data yang dikirim akan melalui semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat data tersebut sesuai dengan alamat yang dilalui, maka data tersebut akan diterima dan diproses. Namun, jika alamat tidak sesuai, maka data akan diabaikan oleh terminal yang dilalui dan pencarian alamat akan diteruskan hingga ditemukan alamat yang sesuai. Kelebihan: - hemat kabel - mudah dikembangkan - tidak membutuhkan kendali pusat - layout kabel sederhana - penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan. Kelemahan: - deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil - kepadatan lalu lintas tinggi - keamanan data kurang terjamin - kecepatan akan menurun bila jumlah user (pemakai) bertambah - diperlukan repeater untuk jarak jauh 2. Ring PC1 server _|_ / PC2 -- ( _ _ ) – PC3 | PC4 Pada topologi ring semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang membentuk lingkaran. Sehingga, setiap terminal dalam jaringan saling tergantung. Akibatnya, apabila terjadi kerusakan pada satu terminal, maka seluruh jaringan akan terganggu. Kelebihan: - hemat kabel - tidak perlu penanganan bundel kabel khusus’ - dapat melayani lalu lintas data yang padat Kelemahan: - peka kesalahan - pengembangan jaringan lebih kaku - lambat - kerusakan pada media pengirim/ terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan 3. Star PC1 Server | / PC2 – HUB – PC3 | PC4 Pada topologi star semua PC (terminal) dihubungkan pada terminal pusat (server) yang menyediakan jalur komunikasi khusus untuk terminal yang akan berkomunikasi. Sehingga, setiap pengiriman data yang terjadi akan melalui terminal pusat. Kelebihan: - paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah - penambahan atau pengurangan terminal sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain - kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan Kelemahan: - boros kabel - kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis - perlu penanganan khusus bundel kabel Selain ketiga topologi dasar di atas juga terdapat topologi lainnya yang merupakan hasil pengembangan dari ketiga topologi tersebut. Topologi yang lainnya tersebut, antara lain: 1. tree/ hierarkis –merupakan hasil dari gabungan topologi bus dan star yang bentuknya seperti pohon bercabang; 2. mesh –merupakan hasil dari gabungan topologi bus, star, dan ring; 3. web –setiap terminal dalam topologi ini dapat saling berhubungan dengan terminal lainnya melalui beberapa link;dll.

Kamis, 24 Maret 2011

Fiber Optic

Bagian – Bagian Fiber Optik Fiber optik terdiri dari serat 

optik dan bagian pembungkus.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core.
Cladding adalah selubung dari core.Cladding mempunyai indek  bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
1. Core
adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
2. Cladding
adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).
3. Buffer Coating
adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
Sedangkan dalam penngunaannya serat optik akan dilapisi oleh material lainnya yang berguna untuk melapisi serat fiber. Dimana bagian-bagian yang ditambahkan adalah :
1. Strength material
Adalah material yang digunakan untuk melapisi buffer dan melindungi serat optik agar tidak terjadi masalah sterching pada saat pemulsaan sinyal elektronik
2. Jacket
Adalah bagian yang melindungi serat optik dan material dari lingkunga luar seperti air, cahaya, dan unsur-unsur lainnya serta gaya abrasi yang dapat membahayakan fiber optik.

Jenis-jenis Fiber Optic yg sering digunakan:
  • Indoor/Outdoor Tight Buffer
  • Indoor/Outdoor Breakout Cable
  • Aerial Cable/Self-Supporting
  • Hybrid & Composite Cable
  • Armored Cable
  • Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
Kode warna
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
  • Kuning serat optik single-mode
  • Orange serat optik multi-mode
  • Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
  • Abu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
  • Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti FC, SC, ST, LC, atau MTRJ. Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
  • Biru yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.
  • Hijau sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode
  • Hitam - Abu-abu, Krem serat optik multi-mode
  • Putih - Merah Penggunaan khusus

Karakteristik Serat Optik

Kabel optic memiliki karakteristik yang berbeda dengan kabel lainnya. Karkteristik tersebut adalah :


1. Ukuran kecil
Diameter luar serat optik berkisar antara 100-250 µm. Diameter maksimum setelah dilapisi/dibungkus dengan plastick/nilon sebagai jaket menjadi ± 1 mm. Ukuran ini masih sangat kecil dibandingkan dengan konduktor kabel coaxial (1- 10 mm).


2. Ringan
Dibandingkan dengan kabel transmisi biasa (Spesifigravity 9.8) maka specifigravity bahan silica sebagai serat optik yaitu 2.2, sehingga beratnya menjadi 1/2 – 1/3 berat kabel transmisi biasa.


3. Lentur
Pada umumnya serat optik tidak akan patah bila dilengkungkan dengan radius 5mm. Oleh karenanya kabel serat optik mempunyai kelenturan yang sama dengan kabel transmisi biasa, sehingga teknis pemasangannya tidak jauh berbeda dengan teknik pemasangan kabel biasa.


4. Tidak berkarat
Bahan silica sebagai bahan dasar serat optik mempunyai sifat kimia yang sangat stabil oleh karenanya tidak mungkin berkarat.


5. Rugi-rugi rendah
Serat optik dengan bahan silica mempunyai rugi-rugi transmisi rendah, besarnya berkisar 2-8 dB/km dengan panjang gelombang 830 nm. Dibandingkan dengan kabel coaksial yang mempunyai rugi-rugi transmisi sebesar 19 dB/km pada frekuensi 60 Mhz.


6. Kapasitas tinggi
Kapasitas dalam menyalurkan informasi per cross section area sangat besar disamping mempunyai bandwidth yang lebar (Broadband). Sebagai contoh : Kapasitas penyaluran per cross section area 100 x dibandngkan dengan multi pair cable dan 10 x dibandingkan dengan coaxial cable.


7. Bebas induksi
Serat optik menggunakan bahan dasar silica yang pada dasarnya merupakan bahan dielektrik yang sangat baik dan kebal terhadap induksi elektromagnet dan juga terhadap kilat/petir.


8. Cross Talk rendah
Kemungkinan terjadinya kebocoran sinar antar serat optik sangat kecil, demikian pula kebocoran akibat masuknya sinar dari luar kemudian ikut merambat dalam serat optik.


9. Tahan temperatur tinggi
Bahan silica mempuyai titik leleh ± 1900º C dan ini sangat jauh diatas titik leleh capper dan plastik. Sangat ideal bila dipergunakakn sebagai sarana komunikasi pada daerah yang rawan terhadap tenperatur tinggi.


10. Tidak menimbulkan bunga api
Pada titik sambung tidak mungkin terjadi bunga api (discharge), oleh karenanya sangat ideal bila digunakan pada tempat-tempat yang peka terhadap ledakan/kebakaran.


11. Tidak dapat dicabangkan
Serat optik mempunyai ukuran sangat kecil/sangat tipis. Oleh karenanya sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk dicabangkan. Bila harus dicabangkan maka harus dilakukan perubahan terlebih dahulu dari sinyal optik ke sinyal elektrik.


12. Tidak menggunakan bahan tembaga
Serat optik menggunakan bahan silica yang tidak mengandung unsur logam bahkan serat optik yang menggunakan Multicomponent Glass, unsur campuran logam (copper) sangat kecil. Tembaga hanya digunakan sebagai pelapis pelidung pada kabel fiber optik untuk komunikasi kabel laut dan sebagai lewatnya arus DC untuk mencatu tegangan pada repeater-repeater di bawah laut.
Meskipun rapuh, namun masih mempunyai daya peregangan kurang lebih sebesar 5% untuk menghindarkan kerusakan serat optik pada waktu pemasangan/penarikan, maka pada waktu disusun menjadi kabel optik diberi penguat

Jenis – Jenis Fiber Optik Berdasarkan mode yang dirambat :

1. Single-mode fibers

Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer). Singlemode Step Index mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  • Serat optik Singlemode Step Index memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya
  • Ukuran diameter core antara 2 µm – 10µm
  • Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik.
  • Memiliki redaman yang sangat kecil
  • Memiliki bandwidth yang lebar
  • Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi
  • Dapat digunakan untuk transmisi jarak dekat, menengah dan jauh
2. Multi-mode fibers

Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer). Multimode Step Index mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  • Indeks bias core konstan.
  • Ukuran core besar (50mm) dan dilapisi cladding yang sangat tipis.
  • Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar
  • Sering terjadi dispersi.
  • Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah

Berdasarkan indeks bias core :

  • Step indekspada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
  • Graded indeksindeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimal

Cara Kerja Fiber Optic :
Berlainan dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang elektromagnet maka pada serat optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa sinyal informasi. Pertama-tama microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui serat optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak pada ujung lainnya dari serat. Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara.
Tugas untuk merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung serat optik. Dalam perjalanannya dari transmitter menuju ke receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel serat optik dan konektor-konektornya (sambungan). Karena itu bila jarak ini terlalu jauh akan diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang bertugas untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman.

Proses Pembuatan Fiber Optic 
Bahan
:

Kaca serat optik yang hampir selalu dibuat dari 
silika, namun beberapa bahan lainnya, seperti fluorozirconate, fluoroaluminate, dan chalcogenide kacamata, lagi digunakan untuk aplikasi-riak gelombang inframerah. Seperti kacamata lainnya, kacamata ini memiliki refractive index sekitar 1.5. Biasanya perbedaan antara inti dan cladding adalah kurang dari satu persen.
Serat optik plastik (POF) yang umumnya langkah-indeks multi-mode serat inti dengan diameter 0,5 millimeters atau lebih besar. POF biasanya lebih tinggi attenuation co-efficients dari serat kaca, 1 dB / m atau lebih tinggi, dan ini attenuation tinggi membatasi berbagai POF berbasis sistem.

Pembuatan :

Fiber/serat optic dibuat dari gelas optik yang sangat murni yang mengandung sangat sedikit sekali pengotor (impurities).Langkah-langkah pembuatannya adalah :

1. Membuat 
Preform Blank

Gelas untuk 
preform ini dibuat dengan suatu proses yang disebut dengan Modified Chemical Vapor Deposition (MCVD). Berikut gambar skematis prosesnya :
Pada proses ini, gas oksigen disuntikkan dalam bentuk gelembung-gelembung ke larutan silikon klorida (SiCl
4), germanium klorida (GeCl4) dan atau larutan kimia lainnya. Campuran ini harus bersifat presisi dalam sifat fisik maupun optiknya, meliputi : indeks refraksi, koefisien pemuaian, titik lelehnya dan sebagainya. Uap gas tersebut lalu diarahkan ke dalam tabung silika atau kuarsa sintetik pada mesin lathe khusus. Saat lathe bekerja, obor akan digerakkan ke atas dan bawah disisi luar tabung. Panas yang tinggi dari obor tersebut akan menyebabkan :
  • Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen, membentuk silikon dioksida (SiO2) dan germanium dioksida (GeO2).
  • Silikon dioksida dan germanium dioksida yang berada di dalam tabung akan menumpuk dan melebur membentuk gelas.
Lathe akan berputar terus menerus untuk membuat coating yang rata dan konsisten pada blank. Kemurnian dari blank dijaga dengan menggunakan plastik tahan korosi pada sistem pengaliran gas-nya (blok katup, pipa, segel) dan mengontrol ketat aliran dan komposisi dari campuran. Proses pembuatan preform blank ini berjalan otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam. Setelah preform blank dingin, pengujian kualitas (indeks refraksi) harus dilakukan.


2. Menarik fiber dari preform
Setelah preform blank selesai diuji, preform blank lalu dimasukkan ke fiber drawing tower.

Blank dimasukkan ke dapur grafit (3.542 – 3.992 oF) dan pada ujungnya meleleh hingga gumpalan lelehan jatuh akibat gravitasi. Saat jatuh, gumpalan tersebut akan mendingin dan membentuk benang. Operator lalu memasang untaian tersebut melalui suatu seri coating cup dan UV Curing Ovenke kumparan yang ditarik. Mekanisme tractor secara perlahan akan menarik serat dari preform blank yang dipanaskan dan secara presisi dikendalikan menggunakan laser micrometer untuk menentukan diameter serat dan memberikan informasi kembali pada mekanisme tractor tadi. Serat tersebut ditarik dari blank dengan kecepatan 10 – 20 m/s dan dijadikan kumparan yang dapat menampung hingga 2.2 km serat optik tersebut.
  • Menguji Produk Serat Optik
    Pengujian untuk produk akhir serat optik mencakup :
  • Tensile Strength à minimum 100.000 lb/in2.
  • Profil indeks refraktif à menunjukkan numerical aperturedan juga cacat optiknya.
  • Geometri serat à memastikan diameter inti, dimensi cladding, diameter coating sama.
  • Attenuation(pelemahan)à menentukan tingkat degradasi panjang gelombang beragam sinyal cahaya setelah jarak tertentu.
  • Kapasitas informasi yang dibawa (bandwidth) à jumlah sinyal yang dapat dibawa pada suatu saat.
  • Dispersi kromatik à sebaran beragam panjang gelombang cahaya melalui inti (sangat penting untuk bandwidth).
  • Temperatur kerja atau jangkauan kelembaban.
  • Pengaruh temperatur terhadap pelemahan.
  • Kemampuan untuk mengalirkan cahaya dibawah air à penting untuk kabel dibawah air.
Saat serat telah melewati pengujian tersebut, serat-serat ini dijual ke perusahaan telepon, perusahaan kabel dan penyedia jaringan. Banyak perusahaan yang saat ini sedang mengganti sistem lama mereka yang berdasarkan pada kawat tembaga dengan sistem serat optik untuk meningkatkan kecepatan, kapasitas dan kejernihannya.

Aplikasi Fiber Optic
Fiber-optic komunikasi

Serat optik dapat digunakan sebagai media telekomunikasi dan 
jaringan karena fleksibel dan dapat digabungkan sebagai kabel. Hal ini berguna terutama untuk komunikasi jarak jauh, karena cahaya propagates melalui serat dengan sedikit attenuation dibandingkan dengan kabel listrik. Hal ini memungkinkan panjang jarak yang akan spanned dengan beberapa repeaters. Selain itu, per-saluran lampu sinyal propagating dalam serat dapat di modulated harga tinggi sebagai sebagai 111 gigabits per detik, walaupun 10 atau 40 Gb / s biasa digunakan dalam sistem. Setiap serat dapat membawa banyak jalur independen, masing-masing yang berbeda dengan panjang gelombang cahaya (panjang gelombang-division multiplexing (wdm)). Jaring menilai data (data rate tanpa overhead byte) per serat adalah per-saluran data menilai dikurangi oleh FEC overhead, dikalikan dengan jumlah saluran (biasanya sampai delapan puluh dalam komersial padat wdm sistem pada 2008.

Lebih dari jarak pendek, seperti jaringan dalam sebuah bangunan, serat menghemat ruang di kabel ducts karena satu serat dapat membawa lebih banyak data dari satu kabel listrik. 
Fiber juga kekebalan untuk gangguan listrik, tidak ada pembicaraan antara lintas sinyal yang berbeda dan tidak ada kabel pickup lingkungan kebisingan. Berlapis baja non-serat tersebut tidak melakukan kabel listrik, yang membuat serat solusi yang baik untuk melindungi peralatan komunikasi di tegangan tinggi lingkungan seperti daya generasi fasilitas komunikasi atau logam struktur rawan kilatpemogokan. Mereka juga dapat digunakan dalam lingkungan dimana peletus uap yang hadir, tanpa bahaya pengapian. Suara dr sambungan telepon lebih sulit dibandingkan dengan sambungan listrik, dan ada konsentris dual core serat yang akan berkata kepada tap-bukti.
Walaupun serat dapat dibuat transparan dari plastik, gelas, atau kombinasi dari kedua, serat yang digunakan dalam jarak jauh aplikasi telekomunikasi selalu kaca, karena semakin rendah attenuation optik. Kedua multi-mode dan single-mode serat digunakan dalam komunikasi, dengan multi-mode serat umumnya digunakan untuk jarak pendek, hingga 550 m (600 yards), dan single-mode serat lagi digunakan untuk jarak link. Karena dari tighter tolerances diperlukan untuk beberapa cahaya dalam dan di antara satu-mode serat (inti diameter sekitar 10 micrometers), satu-mode transmitters, receivers, amplifiers dan komponen lainnya yang umumnya lebih mahal daripada multi-mode komponen.

Contoh aplikasi 
TOSLINK, Fiber didistribusikan data antarmuka, jaringan optik sinkronis.

Fiber Optic Sensor

Serat memiliki banyak menggunakan dalam jarak jauh. Dalam beberapa aplikasi, dengan Sensor ini sendiri adalah sebuah serat optik. Dalam kasus lain, serat ini digunakan untuk non-fiberoptic Sensor ke suatu sistem. Tergantung pada aplikasi, serat dapat digunakan karena ukuran kecil, atau fakta bahwa tidak ada 
daya listrik yang diperlukan di lokasi terpencil, atau karena banyak sensor dapat multiplexed sepanjang panjang serat yang berbeda dengan menggunakan wavelengths terang untuk setiap Sensor, atau sensing waktu tunda sebagai cahaya melewati sepanjang serat melalui setiap Sensor. Waktu tunda dapat ditentukan dengan menggunakan perangkat seperti optical-waktu domain reflectometer.

Serat optik dapat digunakan sebagai sensor untuk mengukur 
kejang, suhu, tekanan dan kuantitas yang memodifikasi oleh serat sehingga kuantitas yang akan diukur modulates yang intensitas, fase,polarisasi, panjang gelombang waktu transit atau cahaya dalam serat. Sensor yang berbeda dengan intensitas cahaya yang sederhana, karena hanya sederhana dan detektor sumber yang diperlukan.

Penting serat optik sensor menggunakan 
kabel serat optik, biasanya multi-mode satu, untuk mengirimkan modulated cahaya baik dari non-Sensor serat optik, atau elektronik sensor terhubung dengan transmitter optik. A besar keuntungan dari sensor penting adalah kemampuan mereka untuk mencapai tempat-tempat yang lain tidak dapat diakses. Contoh adalah pengukuran suhu di dalam pesawat jet mesin dengan menggunakan serat untuk mengirimkan radiasi menjadi radiasi api yang terletak di luar mesin. Penting sensor juga dapat digunakan dengan cara yang sama untuk mengukur suhu internal transformer listrik, di mana ekstrim electromagnetic bidang lainnya hadir membuat pengukuran teknik mustahil. Penting sensor digunakan untuk mengukur getaran, rotasi, pemindahan, kecepatan, akselerasi, torque, dan berpilin.

Aplikasi lain dari Fiber optik


Serat yang banyak digunakan dalam aplikasi penerangan. Mereka akan digunakan sebagai panduan cahaya di medis dan aplikasi lain di mana cahaya terang harus shone pada target yang jelas tanpa line-of-sisi jalan. Dalam beberapa bangunan, serat optik digunakan untuk rute sinar matahari dari atap ke bagian lain dari bangunan (lihat optik non-imaging). Cahaya serat optik juga digunakan untuk hias aplikasi, termasuk tanda-tanda, seni, dan buatan pohon Natal. Swarovski butik menggunakan serat optik untuk menerangi mereka menampilkan kristal dari berbagai sudut Mempekerjakan sementara hanya satu sumber cahaya. Serat optik intrinsik merupakan bagian dari cahaya-produk transmisi bangunan beton, LiTraCon.

Serat optik juga digunakan dalam imaging optik. koheren bundel dari serat digunakan, kadang-kadang bersama dengan lensa, yang panjang, tipis imaging perangkat yang disebut 
endoskopi, yang digunakan untuk melihat objek melalui lubang kecil. Medis endoscopes digunakan untuk minimal invasi penyelidikan atau prosedur operasi (endoskopi). Industri endoscopes (lihat fiberscope atau borescope) digunakan untuk memeriksa keras untuk mencapai apa-apa, seperti mesin jet interior.

Dalam 
spectroscopy, kumpulan serat optik digunakan untuk menyebarkan cahaya dari spectrometer ke substansi yang tidak dapat ditempatkan di dalam spectrometer sendiri, untuk menganalisis dan komposisi. Spectrometer menganalisis zat oleh kuat cahaya dari dan melalui mereka. Dengan menggunakan serat, spectrometer yang dapat digunakan untuk belajar objek yang terlalu besar untuk di dalam, atau gasses, atau reaksi yang terjadi dalam tekanan kapal.

Serat optik yang 
doped dengan beberapa langka-unsur bumi seperti erbium dapat digunakan sebagaimedia memperoleh keuntungan dari laser atau amplifier optik. Jarang-bumi doped serat optik dapat digunakan untuk memberikan sinyal amplifikasi oleh splicing singkat bagian doped fiber menjadi biasa (undoped) serat optik baris. Doped yang seratnya optikal dipompa dengan laser panjang gelombang kedua yang digabungkan ke dalam baris di samping sinyal gelombang. Kedua wavelengths terang dikirim melalui doped fiber, yang transfer energi dari panjang gelombang kedua pompa ke sinyal gelombang. Proses yang menyebabkan amplifikasi adalah merangsang emisi.

Doped serat optik dengan 
panjang gelombang shifter digunakan untuk mengumpulkan kilau cahaya dalam fisika eksperimen. Serat optik dapat digunakan untuk memberikan rendahnya tingkat daya (sekitar satu watt) untuk barang elektronik yang terletak di lingkungan yang sulit listrik. Contoh ini adalah elektronik tinggi powered antena elemen pengukuran dan perangkat yang digunakan dalam peralatan transmisi tegangan tinggi.

Penggunaan atau aplikasi lain dari serat optik dapat digunakan dalam berbagai macam bidang seperti :

  • Local Area Networks (LANs) dan Wide Area Networks (WANs)
  • Otomatisasi pabrik
  • Kabel televisi
  • Sistem transportasi pintar à lampu lalu lintas pintar, tempat tol otomatis, tanda pesan yang dapat diubah, juga sistem telemetry yang bedasarkan serat optik
  • Industri biomedikal à digunakan di mesin telemedicine untuk transmisi gambar diagnosa digital
  • Industri otomotif, militer, dan ruang angkasa.


Daftar Pustaka
  1. Callister, William D. Materials Science and Engineering An Introduction 6th Edition. 2004. Canada : John Wileys & Sons, Inc.
  2. Crisp, John & Elliott, Barry, Introduction to Fiber Optic . 1996. Oxford : Elsevier
  3. Hand Book of Optics. 1976. New York: McGraw-Hill
  4. http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
  5. http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/17/apa-itu-fiber-optik/
  6. http://ewijaya.wordpress.com/2007/09/25/bagaimana-fiber-optic-bekerja/
  7. http://pacificcable.com
  8. http://glenair.com
  9. http://communication.howstuffworks.com/fiber-optic-communications/fiber-optic.htm/printable
  10. http://schools-wikipedia.org